Modifikasi Crown S130

Keterbatasan fisik tidak menghambat keinginan dari pemilik Crown S130 tahun 1996 ini untuk tetap bisa mengendarai mobilnya.

Beliau sudah mencoba modifikasi dengan alat tambahan universal, namun tidak sempurna, sehingga mengalami kesulitan saat mengendarainya.

SAO menyempurnakan modifikasi tersebut, menyesuaikan ukuran yang diperlukan alat tersebut di Toyota Crown, juga tuning supaya mempermudah penggunaan tanpa mengurangi kenyamanan berkendara Crown.

Salam mahkota!

Transmisi Otomatis vs Banjir

Menggunakan transmisi otomatis memang menambah kenyamanan berkendara Toyota Crown, mengurangi lelahnya mengganti gear secara manual dalam mengarungi macetnya ibukota Jakarta.

Namun Jakarta masih mempunyai kendala lain, yaitu: banjir.

Berhati-hatilah bila menemui genangan air yang terlalu dalam, pastikan tidak menerjang genangan tersebut supaya air tidak masuk ke dalam sistem transmisi otomatis

Untuk kasus yang pernah diterima SAO, adalah Crown S130 bermesin 2JZ-GE 3000cc, yang nampaknya transmisinya pernah kemasukan air, dan pernah dibongkar/pasang tidak baik oleh bengkel lain. Sehingga sering slip dan perpindahan gear menjadi tidak normal.


Bisa terlihat karat yang sudah muncul di dalam transmisi, setelah diperbaiki sekarang Crown tersebut sudah normal kembali menjalani aktivitasnya.

Salam 2 pedal! 

Perawatan A/C – Crown S130

Air Condition atau yang sering kita singkat A/C, menjadi kebutuhan yang cukup tinggi untuk berkendara di iklim tropis seperti Indonesia, terutama Jakarta.

Maka dari itu perawatan A/C Toyota Crown harus diperhatikan untuk kenyamanan berkendara, juga untuk menjaga keawetan interior S130 yang berbahan fabric halus.

Perawatan rutin yang biasanya dilakukan adalah:

  • cek tekanan kompresor A/C
  • cek kebocoran
  • penggantian botol drier
  • membersihkan evaporator
  • kuras freon dan menambahkan oli

Untuk S130 yang mempunyai Rear A/C, maka kondisinya akan ada perbedaan dengan mobil pada umumnya, di mana ada katup khusus yang menyalurkan freon ke mesin A/C belakang yang memiliki blower, evaporator dan ekspansi tersendiri, pengaturan power, blower dan mode-nya juga mempunyai kontrol sendiri untuk penumpang di kursi belakang. Ditambah adanya Air Purifier yang mempunai filter sendiri. Belum lagi climate-control yang dikaitkan dengan heater berbasis panas air dari mesin yang sebenarnya di Indonesia tidak akan terpakai, kebanyakan saluran air panas sudah ditutup. Kebanyakan panel kontrol A/C di S130 yang beredar di Indonesia sudah elektrik, termasuk untuk pemilihan fresh/circulated vent, yang semuanya akan di-reset saat sumber listrik dicopot.
Sampai saat ini semua panel itu jarang ditemukan yang rusak, bisa dikatakan 80% yang datang ke SAO masih berfungsi semua.

Evaporator S130 berada di belakang laci/glovebox yang berada di dashboard. Jika kotor atau kisi-kisinya sudah rusak, akan menghambat aliran angin yang dihembuskan blower. Adanya kebocoran halus bisa menyebabkan kotoran menumpuk di evaporator dan menyebabkan angin A/C yang beraroma (bau, red.)

photo_2016-07-01_11-22-19

photo_2016-07-01_11-22-24

photo_2016-07-01_11-22-34 AC

Bila instalasi A/C masih original dan dalam kondisi baik, suhu A/C bisa mencapai -5°C, bahkan -10 sampai -15°C.

Salam adem!

Body Repair & Paint – Toyota Crown

Body repair Toyota Crown, selain harus teliti, juga harus telaten. Karena Crown terkenal dengan bentuk desain body yang khas, yang penuh dengan ornamen-ornamen khas Crown, juga lis krom yang menandakan originalitas mobil itu sendiri. Setiap model masing-masing mempunyai lekuk dan ornamen yang khas.

Di SAO, body repair tidak hanya sekedar memperbaiki yang rusak, tapi juga sebisa mungkin mengembalikan ke bentuk aslinya, dengan melihat referensi-referensi yang ada, juga memperhatikan ukuran-ukuran dan posisi ornamen khasnya. Semakin buruk kondisi awal sebelum restorasi, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang optimal.

lele widi

MS70 yang sudah di-restorasi di SAO (atas), dan JZS133 yang di-repaint di SAO (bawah)

repaint